24 Blok Banjir di Tangsel Diperbaiki

PalapaNews. Banjir masih menjadi permasalahan krusial di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Apalagi berdasarkan pemetaan, di kota pemekaran Kabupaten Tangerang ini terdapat 31 blok banjir yang harus segera ditangani.

Pada 2012 ini, Pemerintah Kota Tangsel melalui Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBM-SDA)  mulai melakukan kerja cepat. Dari 31 blok banjir yang ada, 24 blok di antaranya mulai ditangani. Mulai dari perbaikan drainase hingga normalisasi kali.

Kepala DBM-SDA Kota Tangsel Hj Retno Prawati ST MM, mengatakan penyempitan anak kali dan kurang berfungsinya drainase menjadi salah satu penyebab banjir di Kota Tangsel. Maka itu, pihaknya mulai memperbaiki sistem drainase dan normalisasi kali secara bertahap.

Untuk 24 blok banjir yang diperbaiki, yakni blok Ciputat Hulu, Cibenda Hulu, Serua Hulu, Kedaung Hulu, Kawasan Pasar Jengkol, Blok Cisadane, Kawasan Muncul, Blok Sengkol, Kawasan Cilenggang, Cachtmen Jaletreng, Kawasan Ciater, Ciputat Hilir, Cantiga, Kawasan Cirendeu, Sekunder Ciputat, Rempoa, Diklantas, Jombang, Buaran, Kawasan angke, Blok Parigi Hilir, Pesanggarahan, Cachment Ciputat Hulu dan Kawasan Jombang.

Sedangkan yang belum diperbaiki yakni Blok Serua Hilir, Angke Hilir, Angke Hulu, Ciater Hulu, Cirompang, Kedaung dan Cibenda Hilir. “Untuk blok banjir sisanya bakal mulai diperbaiki pada anggaran tahun depan,” katanya.

Tak hanya itu, untuk penananganan banjir ini pihaknya juga melakukan koordinasi dengan wilayah perbatasan, yakni Bogor, Depok, DKI Jakarta, Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang. Koordinasi ini penting untuk mencari tahu titik dan solusi yang akan diambil nantinya.

Menurutnya, meski masih ada beberapa titik yang sedang dalam proses pengerjaan, namun penanganan terhadap musim hujan yang bisa menyebabkan banjir, sudah dilakukan antisipasi. “24 titik drainase yang sudah diperbaiki, merupakan sumber dari terjadinya banjir di pemukiman warga dan jalanan. Maka, pengerjaannya diprioritaskan,” ujarnya.

Sedangkan untuk perumahan Bukit Pamulang Indah (BPI) yang rutin terkena banjir, pihaknya juga sudah membangun tandon. Waduk tersebut dapat menampung 20 ribu kubik air dengan luas satu hektar. Fungsinya, untuk menampung air dari saluran perumahan sekitar tandon tadi.

“Ada rencana juga air yang ditampung di tandon itu akan dijadikan sumber air untuk Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM),” terangnya.(awa)

Komentar Anda

comments