Ratusan Murid Terlantar Karena Dana BOS,Guru Mogok Mengajar

BOJONGMANIK, Proses belajar ratusan siswa di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Harjawana 1,Kecamatan Bojongmanik terlantar, disebabkan  puluhan guru melakukan aksi mogok mengajar.Bentuk protes para guru ini, atas sikap kepala sekolah yang dinilai tidaktransparan dalam mengelola Biaya Operasional Sekolah (BOS).

“Kami tidak melantarkan siswa, ini dilakukan akibat kekecewaan kami terhadap kepemimpinan Pendi (Kepala sekolah-red). Pendi tidak pernah terbuka dalam mengelola dana BOS,” kata Jajang, salah seorang guru SDN Harjawana I melalui telepon selulernya, kemarin.

Jajang mengatakan, para guru tidak sedikitpun berniat menelantarkan peserta didik. Aksi ini lebih didorong keinginan para guru untuk memiliki sekolah yang nyaman dengan fasilitas yang memadai.

Sejauh ini terang Jajang, fasilitas dan sarana di sekolah ini sangat terbatas. Padahal dana BOS untuk sekolah SDN Harjawarna 1 per tiga bulannya mencapai Rp47 juta.

Jajang mengatakan, sepengetahuan dirinya, dana BOS dapat digunakan untuk memperbaiki sarana dan prasarana sekolah. “Liat saja di ruangan guru hanya ada tiga kursi dan meja untuk menampung 10 orang guru,”katanya.

Dia menambahkan seharusnya dana BOS tersebut dapat digunakan untuk menambah kursi dan meja sekolah, “inikan untuk kepentingan bersama sekolah juga,”ujarnya.

Sementara Kepala SDN Harjawana 1, Pendi, mengaku heran dengan aksi mogok yang dilakukan para guru ini.

Dia sangat menyesalkan sikap anak buahnya yang melakukan aksi mogok mengajar.Karena akibat aksi yang dilakukan para pengajar ini, kata dia, ratusan murid terlantar dan tidak bisa menerima pelajaran seperti biasanya.

“Saya juga heran dan tidak tahu alasan mereka melakukan aksi mogok mengajar. Kalau memang itu soal pengelolaan dana BOS, saya pikir selama ini penggunaannya cukup transparan. Karena semua catatan pengeluaran BOS ada dan lengkap,” kilah Pendi.

Salah satu orang tua murid yang tidak mau disebutkan namanya, mengaku kecewa dengan ulah guru di SDN Harjawana 1. Dia mengatakan kalau yang dituntut atas ketidakpuasan kinerja kepala sekolah, hendaknya murid tidak dijadikan korban. “Anak-anak kami datang untuk belajar, bukan untuk diterlantarkan,”tegasnya.

Kepala UPT Pendidikan Kecamatan Bojongmanik, Iding mengaku belum mengetahui adanya aksi mogok mengajar yang dilakukan para guru SDN Harjawana 1. Iding berjanji dalam waktu dekat pihaknya  akan memanggil kepala sekolah. “Saya belum tahu, tapi saya akan segera memanggil kepala sekolah untuk meminta klarifikasi,” katanya. (RIS/K-5)

Komentar Anda

comments