Amankah Olahraga Lari untuk Penderita Diabetes?

Palapanews.com- Menggerakkan tubuh dan menjadi aktif secara fisik adalah salah satu gaya hidup yang wajib dilakukan secara konsisten oleh orang dengan diabetes. Dengan bergerak, jumlah kalori yang keluar dalam tubuh diharapkan sama dengan jumlah kalori yang masuk sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya kelebihan lemak yang akan menuntun pada meningkatnya kadar gula darah dalam tubuh. Berlari dapat menjadi salah satu alternatif bagi para diabetesi untuk menggerakkan tubuhnya.

Berlari diketahui dapat membakar kalori dalam jumlah banyak. Namun, amankah olahraga lari untuk penderita diabetes? Apakah olahraga ini diperbolehkan bagi mereka? Faktanya, berlari dapat membantu para diabetesi dalam mengontrol jumlah gula darah. Hal ini disebabkan kembali meningkatnya sensitivitas tubuh terhadap insulin. Dengan begitu, pasien dengan diabetes dapat memperkecil risiko pengobatan suntik insulin seumur hidupnya.

Olahraga lari untuk penderita diabetes: waspadai hipoglikemia

Sekalipun merupakan olahraga yang dinilai ideal, penderita diabetes tetap harus memperhatikan beberapa hal penting ketika berlari. Terjadinya pembakaran kalori yang besar ketika berlari dapat mengakibatkan seseorang rentan terhadap ancaman hipoglikemia alias turunnya kadar gula darah.

Olahraga dengan intensitas tinggi, seperti berlari, mampu membakar kalori dalam jumlah yang cukup banyak. Kekurangan jumlah kalori menyebabkan tubuh tak lagi memiliki cadangan lemak yang dapat diubah menjadi glukosa untuk memberikan energi ke seluruh tubuh. Salah-salah, bukannya sehat, Anda malah dapat menderita bahkan kehilangan kesadaran karena kadar gula yang terlalu rendah dalam tubuh.

Bagi penderita diabetes, sangatlah penting membawa suatu penganan kecil yang dapat menaikkan kadar gula darah dengan cepat sebagai antisipasi ketika gula darah turun sampai di bawah normal, termasuk saat berolahraga. Hal lain yang juga harus diperhatikan sebelum melakukan aktivitas fisik, khususnya olahraga lari untuk penderita diabetes adalah melakukan tes gula darah. Pastikan bahwa gula darah Anda berada dalam ambang batas yang aman untuk berolahraga.

Jika gula darah Anda berada pada angka yang cukup rendah, yaitu di bawah 70 mg/dL sebaiknya Anda mengonsumsi karbohidrat sebanyak 15 gram sebelum memulai olahraga. Pilihan yang Anda miliki dapat berupa buah apel atau selembar roti tawar. Hal itu memungkinkan Anda memiliki cadangan karbohidrat yang cukup sebelum kalori Anda dibakar.

Meski begitu, jangan pula mengabaikan gula darah yang tinggi sebelum Anda melakukan olahraga dengan asumsi akan turun dengan sendirinya ketika terjadi pembakaran kalori saat berolahraga. Ketika mendapati gula darah Anda tinggi, sebaiknya tunggulah sampai angkanya menjadi lebih stabil di angka normal atau Anda dapat mengonsumsi makanan yang mengandung protein satu jam sebelum memulai olahraga.

Aman berlari meski diabetes

Berlari membakar banyak kalori. Itu sebabnya penting bagi para diabetesi untuk memperhatikan beberapa hal agar terhindar dari dampak susulan yang mungkin diakibatkan setelahnya, seperti hipoglikemia dan luka pada kaki.

Selalu informasikan kepada keluarga atau rekan terdekat Anda ketika hendak melakukan aktivitas ini. Akan lebih ideal lagi jika memiliki partner lari yang dapat membantu Anda apabila dampak negatif yang tak diharapkan muncul tiba-tiba. Siapkan juga makanan atau minuman yang mengandung gula yang mudah diserap, seperti permen atau teh manis. Jika Anda mengalami hipoglikemia, segera konsumsi makanan/minuman tersebut untuk mengembalikan kadar gula darah Anda menjadi normal.

Pemilihan alas kaki yang akan dipakai juga perlu mendapatkan perhatian khusus. Mengingat diabetesi sangat rentan terhadap luka, terutama pada kaki, pastikan bahwa Anda telah memilih alas kaki yang paling nyaman untuk Anda gunakan. Pemilihan alas kaki yang tepat akan menghindarkan Anda dari kemungkinan terjadinya luka yang sulit disembuhkan. (hs)

Source

Komentar Anda

comments