Pemerintah Bakal All Out Dukung Industri Otomotif Nasional

Palapanews.com- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa salah satu yang harus diwaspadai adalah risiko jangka pendek pada siklus otomotif dan mungkin sudah mulai memuncak terutama di pasar-pasar besar seperti Amerika dan Tiongkok.

“Ini juga harus dilihat. Tentunya kita semuanya sangat paham bahwa industri otomotif itu ada siklusnya, dan siklusnya sangat peka terhadap siklus ekonomi yang ada,” ujar Presiden saat membuka acara Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS) ke-26 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis (2/8).

Menurutnya, banyak peneliti mulai bilang jumlah penjualan mobil di Amerika mungkin sudah setinggi-tingginya, sudah mentok, dan sulit untuk naik lagi. Ia menambahkan bahwa beberapa tahun ke depan justru kemungkinan besar akan mulai menurun.

“Jadi kita harus siap menghadapi kondisi-kondisi ini, kalau siklus otomotif dunia mengalami penurunan dalam tahun-tahun mendatang. Tetapi kita juga masih optimis bahwa pasar kita adalah juga pasar besar,” Jokowi menambahkan.

Dalam berbagai kesempatan, Presiden selalu menyampaikan kepada industri otomotif agar terus didorong untuk pasar-pasar ekspor, apalagi peran industri otomotif dalam ekonomi sekarang sudah besar sekali.

“Dengan posisi sektor nomor dua terbesar dalam industri pengolahan dan masuk 5 besar sumber investasi dalam sektor industri,” tandasnya.

Untuk itu, Jokowi menegaskan bahwa Pemerintah akan terus all out untuk membantu dan mendukung industri otomotif. “Dan pemerintah juga sedang menyiapkan berbagai insentif yang nanti bisa diberikan kepada industri otomotif, seperti tax holiday dan tax allowance, serta yang sedang dalam kajian adalah super deduction,” tambah Presiden.

Mengenai super deduction, Presiden menyampaikan bahwa caranya yakni biaya perusahaan untuk kegiatan-kegiatan seperti pelatihan vokasi bisa dipotong 200% dari penghasilan yang kena pajak (PKP).

“Ini akan gede sekali, tapi ini masih dalam kajian di Menteri Keuangan. Namun industri otomotif itu sendiri juga harus rajin keluar dari zona nyaman. Hati-hati kita ini kadang-kadang kalau sudah masuk zona nyaman itu keluarnya sulit,” kata Jokowi seraya mengingatkan agar semua pelaku untuk terus dinamis, bekerja keras untuk meneruskan, dan menerapkan inovasi-inovasi yang diperlukan. (hms/red)

Komentar Anda

comments