Program RW GAUL Bakal Jadi Percontohan di Tangsel

Palapanews.com- Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bakal menjadikan RW GAUL (Giant Aksi Untuk Lingkungan) menjadi percontohan di wilayah setempat. Pengurangan sampah dengan cara memilah milih sampah organik dan non organik di rumah masing-masing dinilai penting.

“Alhamdulilah ada inisiasi masyarakat baik yang harus kita respon, mudah-mudahan berjalan baik dengan dibantu oleh pihak luar. Ini baru pertama di Tangsel yang dari masyarakat untuk mengurangi sampah,” kepala DLH Kota Tangsel, Toto Sudarto pada kegiatan RW GAUL di RW 02 Kelurahan Pondok Jaya, Kecamatan Pondok Aren, Minggu (15/4) kemarin.

Ia berharap warga Tangsel bisa mencontoh, bagaimana cara menanggulangi sampah. “Kalau dikelola per RW, Insya Allah akan lebih baik. Kalau dari RW sudah berkurang 30 sampai 40 persen, saya optimis jika masyarakat mau bekerjasama seperti ini maka persoalan sampah akan cepat berkurang,” Toto menambahkan.

Sementara Ketua RW O2 Pondok Jaya, Pondok Aren, Suryadi mejelaskan program GAUL berawal ketika pihaknya bersama Giant Supermarket berkunjung ke tempat pembuangan sampah (TPA) Cipeucang dan melihat tumpukan sampah yang sudah memprihatinkan. Oleh sebab itu, warga RW 02 bekerjasama dengan Giant Supermarket dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk mengurangi saampah yang ada di wilayah.

“Kita survei ke beberapa tempat pembuangan sampah pertama di Cipeucang dan Ciliwung. Cipeucang tempat pembuangan sampah di Tangsel sudah bukan puluhan meter dipenuhi sampah tapi ratusan meter. Saya berusaha semaksimal mungkin di wilayah saya mengurangi sampah. Bekerjasama dengan para pelopor, kader dan warga bagaimana mengurangi sampah,” kata Suryadi.

Dijelaskannya, sejak 2017 lalu warga RW 02 melakukan program GAUL. Sejak adanya program ini, menurutnya sampah di RW tersebut berkurang hingga 40 persen. Adapun cara pengelolaan sampah yaitu residu, organik dan non organik. Bahkan, dari pengelolaan sampah ini berhasil menciptakan koperasi.

“Sebelum ada program ini biasanya dalam seminggu sampah yang ada sebanyak satu truk besar. Tapi sekarang dengan program GAUL, sampah dipilah-pilah yang biasnya satu truk sampah itu satu minggu menjadi dua minggu. Berkurang sebanyak 40 persen dari sebelumnya. Kita pilah-pilah, jadi yang kita buang itu adalah residu, yang non organik dan organik kita manfaatkan jadi uang, ini sangat didukung oleh masyarakat. Kita buat koperasi Gaul untuk koperasi sampah, dari pada dijual mending di tabung lama-lama jadi banyak,” ujarnya.

Dalam program GAUL, diakui Suryadi bukanlah mudah menciptakan kesadaran akan sampah di masyarakat. Dengan adanya bantuan operasional dari Giant dan fasilitas dari DLH Kota Tangsel membuat dirinya yakin jika program akan diterma warganya.

“Perjalanan untuk memebersihkan lingkungan bukan persoalan yang mudah. bisa kita ciptakan bukan hanya dalam waktu dua sampai tiga bulan. Cara mengurangi sampah seperti kita bina memwaba makanan dengan wadah sendiri, bukan kantong plastik sehingga mengurangi. Meskipun dinilai ribet oleh masyarakat tapi ini tantangan, ini untuk kebersihan bersama,” bebernya. (hms)

Komentar Anda

comments