Bahaya Metanol dalam Miras Oplosan Bagi Kesehatan

Palapanews.com- Saat ini kasus minuman keras (miras) oplosan sedang booming. Terlebih, puluhan orang di berbagai daerah diberitakan tewas setelah mengonsumsi miras oplosan.

Tahukah Anda bahan apa saja yang dicampurkan dalam miras oplosan itu? Salah satunya diperkirakan adalah zat metanol. Selain metanol, ada beragam bahan lainnya yang dicampurkan. Mulai dari obat nyamuk, obat kuat, obat tetes mata hingga spiritus.

Kandungan utamanya apalagi kalau bukan alkohol atau metanol berkadar tinggi. Nah, dikutip dari klikdokter.com, metanol atau alkohol kayu, merupakan pelarut organik yang secara komersil bisa ditemui pada pelarut untuk bahan baku industri.

Jika dikonsumsi, di dalam tubuh metanol akan berubah bentuk menjadi formaldehid dan formic acid. Formic acid yang terakumulasi di tubuh dapat menyebabkan gangguan dan kerusakan serius di dalam organ tubuh, mulai dari sistem saraf pusat, mata hingga menyebabkan kematian.

Berikut ini beberapa komplikasi serius yang bisa disebabkan oleh metanol:

Kebutaan
Formic acid, kandungan beracun dari metanol dapat menyebabkan kerusakan pada mata. Dari penelitian disebutkan bahwa kadar metanol serum lebih dari 20 mg/dl menyebabkan cedera dan kerusakan pada saraf mata.

Pemeriksaan funduskopi mata yang dilakukan beberapa jam setelah konsumsi metanol dapat ditemukan adanya edema (pembengkakan) pada retina mata. Kerusakan ini dapat bertambah parah dalam kurun waktu 48 jam. Dampaknya adalah terjadi penurunan penglihatan dan bahkan menyebabkan kebutaan.

Gangguan saraf
Setelah metanol dikonsumsi, gangguan pada sistem saraf dapat timbul seperti nyeri kepala, pusing berputar, mual, gangguan kordinasi, kebingungan hingga penurunan kesadaran. Seseorang yang bertahan hidup setelah menenggak miras oplosan yang mengandung metanol sekalipun dapat mengalami gangguan saraf.

Gejala yang dapat timbul mirip seperti penderita Parkinson, yakni terjadinya tremor, jalan terasa kaku, postur tubuh tidak seimbang, kaku otot. Kondisi ini disebabkan oleh akumulasi formic acid dari metanol di otak.

Gangguan hemodinamik
Dari penelitian yang dipublikasikan di Journal of Pharmacy & Bioallied Sciences yang dilakukan pada hewan percobaan dilaporkan bahwa kandungan metanol sebanyak 130 – 200 mg/100 ml di dalam darah dapat menurunkan kerja jantung. Pompa jantung menjadi berkurang, akibatnya terjadi penurunan tekanan darah dan aliran darah ke seluruh tubuh.

Sementara itu kandungan metanol yang lebih tinggi (melebihi 400 mg/100 ml) dilaporkan dapat menyebabkan terjadinya henti jantung. Hal tersebut memang tergantung dari jumlah metanol yang dikonsumsi, namun gejala awal yang akan timbul akibat keracunan metanol adalah nyeri kepala, pusing berputar, mual, gangguan koordinasi dan kebingungan.

Kadar metanol dalam jumlah tinggi yang ditenggak langsung dalam jumlah banyak akan langsung menyebabkan penurunan kesadaran hingga kematian.

Setelah gejala awal, 10 – 30 jam kemudian orang yang mengonsumsinya dapat merasakan gejala lain seperti pandangan kabur, kebutaan, asidosis dan pendarahan otak. Akumulasi metanol di dalam tubuh dapat menyebabkan gagal napas yang berujung pada kematian.

Konsumsi metanol memang dapat berdampak serius pada kesehatan. Terlebih jika dikonsumsi bersamaan dengan zat lain yang tak seharusnya dikonsumsi. Akan lebih baik lagi bila Anda menjauhkan diri dari konsumsi minuman keras atau miras oplosan, sehingga terbebas dari risiko terkena hal-hal di atas. Yuk, mulai gaya hidup sehat mulai dari sekarang! (red)

Komentar Anda

comments