Soal Dedy Mulyadi, Ini Kata Mantan Anggota DPRD Jabar

Budi Hermansyah, mantan anggota DPRD Jabar 2009-2014.

Palapanews.com- Dorongan agar Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi maju sebagai Calon Gubernur Jawa Barat (Jabar) tidak berhenti mengalir. Kesabaran politik yang ada pada diri Dedi pasca-keputusan DPP Partai Golkar yang memilih Ridwan Kamil. dianggap luar biasa. Hal ini diungkapkan mantan Anggota DPRD periode 2009-2014 Provinsi Jabar Budi Hermansyah.

“Dia (Dedi Mulyadi, Red) telah membuktikan diri sebagai figur yang memiliki kesabaran politik yang luar biasa pasca-sikap DPP Partai Golkar merekomendasikan Ridwan Kamil. Secara politik dia diuji, Dedi Mulyadi luar biasa,” kata dia dalam siaran persnya, Senin (20/11/2017).

Mantan pengurus Pimpinan Wilayah Ansor (PW Ansor)ini mengaku bahwa sosok Dedi adalah salah satu kader kader terbaik di Jabar. Ia menegaskan Dedi memiliki ciri dan karakter “pituin (asli) urang Sunda” yang memiliki semangat nasionalis sejati dan ini menurut Budi sangat penting bagi kepemimpinan di Jabar mendatang. Kendati “Sunda Pituin” pada praktiknya lanjut Budi, Dedi mampu menjadi politisi yang terbuka dan moderat. Terutama pandangannya mengenai perbedaan suku, ras dan agama.

“Kang Dedi jauh dari karakter sektarian,” tegasnya. Atas dasar itulah, Budi tetap meyakini Dedi mampu menjaga kehidupan masyarakat Jabar yang multikultur dan plural. Inilah juga yang menurutnya sangat sesuai dengan doktrin kebangsaan dan ke-Islaman yang diusung Nahdlatul Ulama (NU).

“Oleh sebab itu sangat cocok jika Dedi disandingkan dengan tokoh muda NU,” paparnya.

Salah satu yang diusung agar disandingkan dengan Dedi adalah Hery Haryanto Azumi. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang juga mantan Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) 2003-2005 ini dinilai mampu menyokong kekuatan politik yang selama ini telah dimiliki Dedi. Dedi dengan kekuatannya yang mengakar karena kerap turun ke masyarakat, Hery mempunyai jaringan politik yang luas.

Hal ini diakui Ahmad Irfan, mantan Pengurus Besar PMII 2014-2017. Jaringan politik Hery kata Irfan sudah mulai dibangun sejak menjabat sebagai Ketua Umum PB PMII. Tidak hanya skala nasional, banyak orang tahu Hery juga punya jaringan internasional. Sebab kerap diundang sebagai peserta maupun pembicara pada pertemuan forum-forum internasional.

“Kepemimpinan Hery sudah teruji. Apalagi di era kepemimpinannya sebagai Ketua Umum PB PMII, ketika itu Indonesia masih sering bergejolak pasca-lengsernya orde baru. Situasi itu momentum untuk membangun strategi dan kekuatan jejaring,” tandas Irfan. “Menurut saya Hery sangat layak diusung berpasangan dengan Dedi Mulyadi. Kekuatan Dedi-Hery jika dikombinasikan menjadi sangat kuat,” Irfan menambahkan.

Inilah yang sampai sekarang disuarakan Koordinator Pergerakan Nahdliyyin Indonesia (PNI) Jabar Yosep Yusdiana. Ia menyebut pasangan Dedi-Heri merupakan koalisi politik kultural nasionalis-NU yang dianggap olehnya menjadi solusi kepemimpinan di Jabar. Ia tetap percaya, bahwa Dedi Mulyadi sangat berpeluang dan memenangkan Pilgub Jabar bersaing dengan kandidat lain.

“Perkembangan politik Jabar sampai sekarang masih dinamis, masih bisa berubah-ubah,” pungkasnya.(red)

Komentar Anda

comments