Ratusan Mahasiswa Arsitek Kumpul di Kampus UMN

Salah satu kelompok mahasiswa mempresentasikan karya arsitektur mereka. (bd)

Palapanews.com –  Sebanyak 350 lebih mahasiswa arsitektur dari seluruh Indonesia berkumpul di Universitas Multimedia Nusantara (UMN) mengikuti kegiatan Workshop bertema Urban Intervention sejak Senin (24/07/2017) – Jumat (28/07/2017).

Workshop tersebut merupakan bagian dari rangkaian acara konvensi tahunan mahasiswa Arsitektur Indonesia: Temu Karya Ilmiah Mahasiswa Aristektur Indonesia (TKI-MAI) ke-33. Para peserta diajak untuk mengasah kemampuan dan kreativitas membuat konsep sekaligus membangun karya instalasi yang efektif untuk public space.

Public space yang menjadi site kegiatan mahasiswa adalah Taman Kota 2 BSD City Tangerang Selatan. Melalui karya instalasi meraka diharapkan public space tersebut menjadi tempat yang lebih interaktif bagi penggunanya dalam melakukan berbagai kegiatan dan menjalin relasi antar individu.

Material untuk membangun karya instalasi pun khusus, yaitu bambu. Penggunaan materi bambu dalam instalasi ini bukan tanpa sebab. Penggunaannya dalam arsitektur belum banyak dan kurang mendapat apresiasi. Padahal, bambu adalah material dengan berbagai kelebihan seperti lebih kuat, ramah lingkungan dan efektif dari segi struktural.

“Di bidang konstruksi bangunan, kemajuan teknologi ikut serta dalam mengeksploitasi sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan bahan bangunan. Benteng-benteng alam seperti bukit dan hutan terus dieksploitasi batu, tanah, pasir, dan kayunya,” ungkap Muqoddas Syuhada, Ketua Akademi Bambu Nusantara yang juga Ketua Ikatan Arsitek Indonesia cabang Banten.

Menurutnya, jika tidak dikendalikan, maka dalam kurun waktu beberapa tahun lagi bencana ekologi yang lebih besar akan terjadi. Satu dari sekian banyak material alam Indonesia yang ramah lingkungan dan masih melimpah adalah bambu.

“Sekarang, bambu bukan lagi material alam sebagai simbol kemiskinan tetapi sudah menjadi material masa depan pengganti fungsi kayu, logam, plastik, kaca, benang, beton, dan aspal,” tambah Muqoddas.

Selain Workshop, UMN menjadi tuan rumah untuk acara Diskusi Ilmiah TKI-MAI ke-33 berjudul Transit Oriented Development (TOD). Di kegiatan ini, mereka diwajibkan untuk memberikan solusi terkait transportasi pada kota-kota berkembang di Indonesia lewat TOD. (bd)

Komentar Anda

comments