PBNU Kutuk Operasi Senjata di Aleppo

Ketua Umum PBNU, Said Aqil. (net)

Palapanews.com- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj meminta agar seluruh pihak yang bersengketa di Aleppo, Suriah untuk menghentikan operasi senjata (perang, red).

Ia meminta agar para pihak membangun diplomasi damai, dan bersama-sama mewujudkan perdamaian dunia.

“PBNU mengutuk keras segala bentuk kejahatan terhadap kemanusiaan – Crime Against Humanity yang melanggar prinsip-prinsip hak asasi manusia yang tercantum dalam Declaration of Human Right Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam sengketa di Aleppo, Suriah,” kata Said Awil Siroj dalam keterangan pers yang diterima Palapanews.com, Selasa (20/12/2016) kemarin.

Akibat konflik bersenjata di Aleppo, menyebabkan rakyat sipil yang sebagian besar adalah perempuan, orangtua dan anak-anak yang tidak berdosa menjadi korban. Sementara ribuan lainnya dalam kondisi memprihatinkan.

Warga sipil Aleppo mengalami krisis makanan, air dan kebutuhan medis untuk bertahan hidup. Dengan demikian, kata Said- Aleppo dalam kondisi darurat intervensi kemanusiaan.

PBNU menyampaikan rasa prihatinnya atas timbulnya korban jiwa warga sipil tersebut. terlebih kepada korban anak-anak yang harus kehilangan nyawa dan masa depan mereka.

Ditambahkannya, PBNU mengajak kepada seluruh negara – pemimpin negara di dunia untuk proaktif melawan segala bentuk kekerasan. Represi menurutnya adalah musuh bersama dan harus dilawan dengan sekuat tenaga guna menciptakan upaya perdamaian, dan harmoni.

“Kami mendesak kepada semua pihak yang bersengketa untuk menahan diri dari aksi kekerasan dan memberikan jaminan keselamatan warga sipil Aleppo,” tegasnya.

Pemerintah Indonesia lanjut Said, diminta melakukan diplomasi damai guna menyelesaikan sengketa di Aleppo. (one)

Komentar Anda

comments