Iradiator Gamma Senilai 96 Miliar Akan Hadir di Puspiptek

Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany saat peletakan batu pertama gedung Irradiator Gamma. (man)
Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany saat peletakan batu pertama gedung Irradiator Gamma. (man)

Tangsel, PalapaNews — Menteri Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Muhammad Nasir meletakan batu pertama dalam pembangunan Iradiator Gamma Serbaguna di kawasan Pusat Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Selasa (29/3/2016).

Fasilitas yang dibangun senilai Rp96 miliar tersebut nantinya akan dimanfaatkan untuk pengawetan makanan yang dapat menambah nilai tambah dari produk tersebut.

Dalam peletakan batu pertama pembangunan gedung Iradiator Gamma Serbaguna tersebut dihadiri oleh Muhammad Nasir didampingi Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany, duta besar Hungaria dan pimpinan Batan serta Bapeten.

Menristek Dikti Muhammad Nasir mengatakan, program kerjasama tersebut sesuai dengan nawacita Presiden Joko Wododo dalam hal ketahanan pangan. Maka itu, Iradiator gamma dapat mengawetkan dan mensterilisasi bagi produk pangan, kosmetik dan alat kesehatan.

“Pembangunan fasilitas yang menggunakan dana dari APBN senilai Rp96 miliar ini ditargetkan rampung pada tahun 2018 dan diharapkan mampu manjadi energi alternatif untuk masa depan. Ini merupakan tantangan bagi kepala Batan  bagaimana bisa menjadikan nuklir energi masa depan,” ujarnya.

Lanjutnya, dengan dibangunnya iradiator gamma mampu meningkatkan dampak positif berbagai aspek, baik para peneliti juga ekonomi nasional secara berkelanjutan. Dengan dibangunnya ini akan menambah nilai tambah dari produk yang diawetkan dengan iradiator gamma ini.

“Meskipun sudah menggunakan 80 persen komponen dalam negeri dan sisanya berasal dari laur negeri dirinya berharap kedepan menjadi motivasi bagi peneliti bagaimana menciptakan sumberdaya sendiri,”imbuhnya.

Sementara Kepala BATAN Djarot Wisnubroto mengatakan iradiator di Indonesia masih sangat sedikit jika dibandingkan di negara lain. Padahal ini sangat penting sekali. Iradiator di Indonsesia ada 3, dua punya Batan satu ada di Lebak bulus yang fasilitasnya masih sangat kecil sekali dibandingkan dnegan yang akan dibangun ini dan satu lagi punya asing di Cikarang. Iradiator gamma ini adalah 1 dari 6 unggulan produk Batan.

Manfaat daripada iradiator gamma untuk menstrilisasi makanan dan obat-obatan. Sudah dilakukan untuk pengembagan ekonomi di Indonesia selama ini. Dengan iradiator maka mampu meningkatkan ekonomi lebih maksimal dan diharapkan dapat dikenal luas mayarakat Tangsel, terutama lingkungan sekitar dan pelaku usaha sehingga bisa menjadi kebanggan Tangsel.

“Jika tidak menggunakan iradiator dampaknya akan berpengaruh pada kerugian pelaku usaha. Kerugian bisa mencapai 40 persen bahan baku makanan yang bisa busuk,” paparnya.

Maka dari itu, pihaknya telah menyampaikan kepada Pemerintah Daerah atas dibangunnya fasilitas ini agar dpaat dipergunakan oleh pelaku usaha di Tangsel supaya dapat memanfaatkan Iradiator Gamma agar produknya memiliki nilai tambah dan lebih berkualitas.

Sementara Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany menyambut baik pengembangan teknologi tersebut dan berharap kemajuan teknologi yang dilakukan di Kota Tangsel bermanfaat secara signifikan bagi masyarakat.

Airin juga akan melakukan sosilaisasi serta pendampingan kepada pelaku usaha baik yang sudah mandiri maupun yang baru untuk dapat menggunakan fasilitas tersbeut agar produknya dapat lebih berkualitas dan memiliki nilai. (man)

Komentar Anda

comments