Konsep LIVE Kota Tangerang Terus Dikembangkan

Fot ADV 1
Walikota saat meninjau jalan.

TANGERANG- Diusianya yang ke-22 tahun, saat ini Kota Tangerang dibawah kepemimpinan Walikota H Arief R Wismansyah dan Wakil Walikota H Sachrudin terus berupaya mewujudkan kota layak huni, layak investasi, layak dikunjungi dan kota yang menggunakan teknologi informasi berbasis elektronik. Secara umum dideskripsikan dalam konsep TANGERANG LIVE, Liveable, Investable, Visitable dan E-City.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Kota Tangerang dianggap mampu dan layak karena memiliki sejumlah potensi. Kota Tangerang, dengan lokasi yang strategis dengan adanya Bandara Internasional Soekarno-Hatta, keberanekaragaman budaya serta potensi-potensi yang tersebar di berbagai wilayah kota, membutuhkan sentuhan kreatif dan inovatif. Sehingga segala potensi tersebut dapat menjadi sebuah daya tarik, tak hanya bagi masyarakat Kota Tangerang akan tetapi bagi wisatawan.

“Kita sebenarnya memulai bukan dari konsep LIVE. Awalnya kita hanya mencanangkan Kota Tangerang layak huni atau liveable. Tapi kita terus mencoba memetakan kembali persoalan-persoalan di Kota Tangerang. Ternyata, kita butuh lapangan kerja karena banyak pengangguran,” kata Walikota Tangerang, H Arief R Wismansyah.

Walikota juga memikirkan bagaimana mengembangkan perekonomian, pertumbuhan ekonomi wirausaha dengan membangun ekonomi kreatif. Maka dibuatlah program Layak Dikunjungi. Program ini, tak hanya diperuntukan bagi masyarakat Kota Tangerang saja, melainkan bagi masyarakat luar Kota Tangerang juga.

“Peluang Kota Tangerang untuk menjadi tujuan wisata ataupun investasi baru pun sangat terbuka luas. Mengingat kondisi wilayah seperti Jakarta, Puncak atau Bandung yang selama ini menjadi tujuan wisata, kondisinya sudah kian padat,” katanya.

Saat ini, menurut Walikota Pemkot Tangerang melalui Bagian Pariwisata sedang mendesain banyak gagasan. Pihaknya menargetkan sebanyak 3 juta wisatawan dari Jakarta. Menurutnya, peresmian Kawasan Ekonomi Kreatif (KEK) Tanjung Lesung oleh presiden waktu itu masih ada kendala seperti infrastukrur jalan, transportasi, kereta api dan lain-lain.

“Bisa dihitung kalau satu orang buang uang 100.000 rupiah, maka mendapatkan 30 miliar rupiah dalam satu tahun. Target Tanjung Lesung 3 Juta wisatawan, sekarang kalau orang Jakarta main ke Kota Tangerang 100 ribu orang saja karena kita lebih dekat,” ujarnya.

Untuk mencapai itu, Pemkot Tangerang juga bekerjasama dengan para pengembang agar mereka mempunyai konsep. Bahwasanya mall atau pusat belanja itu harus punya konsep penarik bagi wisatawan. Seperti konsep Air Mancur (Water Fountain) di Dubai, jadi bagaimana mall tersebut bisa mendatangkan wisatawan. Menurutnya jangan sampai konsep pengembang tidak menyatu dengan konsep Kota Tangerang.

“Kan bagus kalau mall dibuat ada danaunya. Konsepnya harus menarik, kalau kita belajar dari Malaka, Singapura, Malaysia butuh waktu 10 sampai 15 tahun tahun. Butuh waktu yang cukup panjang dan kami memulainya sekarang,” jelasnya.

Kemudian, ada program Tangerang Pintar, bagaimana akses pelayanan pendidikan di Kota Tangerang dapat terpenuhi. Ini adalah tahun pertama, baru masuk tahun kedua, pihaknya masih terus sosialisasi. Tapi tahun depan Kota Tangerang ingin siapkan penindakan. Berkaitan relokasi PKL akan diberikan tempat dan jangan sampai mereka berdagang di tempat tempat publik yang tidak seharusnya.

“Kalau saya lihat program sudah sesuai trek (jalur). Taman-taman sudah terbuka, masyarakat sudah bergerak membangun lingkungan. Membangun komunitas-komunitas lingkungan. Tema tahun ini adalah Love and Live Tangerang City. Mereka mencintai Kota Tangerang untuk kehidupan yang lebih baik. Kalau mencintai maka mau berkorban dan berbuat agar ada percepatan program,” paparnya.

Walikota mengungkapkan, bahwa taman bukan hanya pajangan, tapi bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat. Taman Kota Tangerang menjadi Happy City adalah dengan membangun taman. Taman sampah saja bisa untuk lomba futsal.

“Tahun 2015 ini banyak program yang diunggulkan dan semuanya menjadi prioritas seperti programnya kebersihan, edukasi, ketertiban, keindahan dan sebagainya. Ada di Tangerang Bersih, Tangerang Hijau, Tangerang Cerdas, Tangerang Pintar,” ucapnya.

Namun semua itu tak luput dari banyaknya persoalan seperti kemacetan. Tapi pihaknya sudah menyampaikan ke presiden, bahwa Kota Tangerang butuh transportasi massal. Dalam pertemuan itu juga pihaknya meminta percepatan tol Kunciran-Bandara, tapi tergantung proses pembebasan lahan.

“Kita minta terus diedukasi ke masyarakat. Kita intens dengan pemerintah pusat. Ada commuterline di dalam kota tangerang, kemudian ada BRT dalam kota. Kita terus komunikasi dengan pemerintah pusat karena kita terbentur anggaran. Ada uang 250 triliun pemerintah pusat hasil pengalihan subsidi bbm.  Itu yang mau kita tarik,” tegasnya.

Walikota menambahkan, bahwa semua program diunggulkan. Baik itu infrastruktrur jalan, pendidikan, kesehatan, kebersihan, reformasi birokrasi dan lainnya. Kota Tangerang saat ini butuh masyarakat yang unggul untuk melaksanakan program tersebut. Contohnya apabila membuat taman tapi kalau tidak ada masyarakat yang datang akan percuma.

“Kita mau membangun museum air. Yang sekarang bukannya program diperbesar tapi edukasi masyarakat. Pentingnya Kota Tangerang yang layak huni,” tambahnya.

Dengan semangat pemimpin muda, sang Walikota H Arief R Wismansyah terus berupaya mewujudkan terciptanya kota yang nyaman dengan melakukan revitalisasi berbagai landmark. Upaya ini diharapkan semakin ‘menghidupkan’ kota, memudahkan masyarakat atau para investor dalam beraktivitas khususnya dimalam hari.

“Konsep LIVE City ini tentunya harus dimulai dengan tersedianya infrastruktur yang representatif. Salah satunya dengan menyediakan berbagai fasilitas publik yang representatif seperti taman-taman tematik, jalan, sarana transportasi yang terintegrasi sehingga memudahkan bagi para pelancong untuk menjelajahi setiap sudut Kota Tangerang,” jelasnya.

Kawasan bermain di tepian Sungai Cisadane.
Kawasan bermain di tepian Sungai Cisadane.

Demi Membuat Warga Jatuh Cinta

Love and Live Tangerang City. Kalimat dalam bahasa Inggris itu diucapkan Walikota Tangerang Arief R Wismansyah saat ditanya tentang agenda besar yang dimiliki Pemkot Tangerang selama kepemimpinannya bersama Wakil Walikota Sachrudin.

Love and Live Tangerang City bermakna mencintai dan menghidupi Kota Tangerang. Pesan itu ditujukan kepada kepada seluruh warga Kota Tangerang. Walikota Arief R Wismansyah menginginkan agar warganya mencintai kota dengan motto Akhlakul Karimah itu. Jika ada cinta dari warga maka usaha membangun dan menjaga kota yang dicintai akan menjadi lebih mudah.

“Jika warga sudah cinta maka mereka akan berusaha untuk membangun Kota Tangerang dengan berkarya. Mereka akan berbuat dan tidak hanya bicara saja,”ujar Walikota Arief R Wismansyah.

Walikota menyadari betul bahwa tanpa ada partisipasi warga maka seluruh usaha yang telah dilakukan Pemkot Tangerang untuk membuat kota menjadi liveable atau layak huni tidak berjalan maksimal. Untuk itu dia bersyukur kini muncul komunitas-komunitas yang peduli dengan Kota Tangerang. Sebut saja komunitas lingkungan maupun komunitas lainnya.

Menjadikan Kota Tangerang liveable atau layak huni adalah salah satu tujuan utama Pemkot Tangerang di masa Arief R Wismansyah – Sachrudin. Untuk mewujudkannya, berbagai program digelontorkan.

“Konsep Liveable City ini tentunya harus dimulai dengan tersedianya infrastruktur yang representatif. Salah satunya dengan menyediakan berbagai fasilitas publik yang representatif seperti taman-taman tematik, jalan, sarana transportasi yang terintegrasi sehingga memudahkan bagi para pelancong untuk menjelajahi setiap sudut Kota Tangerang,” jelasnya.

Pernyataan Walikota soal konsep Liveable City dengan penataan ruang terbuka hijau telah berusaha diwujudkan selama satu tahun kepemimpinannya. Pada tahun 2014, Pemkot Tangerang sudah melakukan penataan terhadap 45 ruang terbuka hijau. Sementara di tahun 2015, sebanyak 17 ruang terbuka ditata.

Ruang terbuka yang ditata bukan hanya taman melainkan juga jalan raya. Sebut saja penataan Jalan Benteng Betawi, penataan Taman Ecopark belakang Dishub, Penataan Bantaran Kali Pasir (Kawasan Benteng Heritage), penataan dan Pemasangan Tugu Jam Gede di Pulai Jalan Sudirman-Perintis Kemerdekaan, Pemagaran Taman Pramuka, Pemagaran Taman hock, pemasangan mainan anak tersebar di Kota Tangerang, penanaman pohon paket 2 jalur hijau daan mogot (bantaran kali) dan lain lain.

“Taman kota itu bukan  hanya pajangan. Bukan juga untuk mempercantik kota. Di tempat seperti taman orang-orang berkumpul dan berinteraksi. Itulah yang kami inginkan agar taman-taman yang sudah dibuat dapat dinikmati warga Kota Tangerang,” tandasnya.(ADV)

Penataan Ruang Terbuka Hijau 2015

1. Penataan Jalan Benteng Betawi
2. Penataan Taman Ecopark belakang Dishub
3. Penataan Bantaran Kali Pasir (Kawasan Benteng Heritage)
4. Penataan dan Pemasangan Tugu Jam Gede di Pulai Jalan Sudirman-Perintis Kemerdekaan
5. Pemagaran Taman Pramuka
6. Pemagaran Taman Hock
7. Pemasangan mainan anak tersebar di Kota Tangerang
8. Penataan median jalan puspem (lanjutan)
9. Pemasangan pot beton Jalan M Toha
10.Penataan hutan kota depan satpol PP (lanjutan)
11.Penataan pedestrian Jalan Jend Sudirman (lanjutan)
12.Penataan jalur hijau Jl Jend Sudirman (Lanjutan)
13.Penataan jalur hijau Jl MH Thamrin (lanjutan) sisi barat
14.Penataan jalur hijau Jl MH Thamarin (lanjutan) sisi timur
15.Penanaman pohon paket 1 (cadas)
16.Penanaman pohon paket 2 jalur hijau daan mogot (bantaran kali)
17.Penanaman pohon paket 3 (Jl Pembangunan)

Penataan RTH 2014

1. Penanaman pohon paket 1
2. Penanaman pohon paket 2
3. Penanaman pohon paket 3
4. Pembuatan Bak Bunga di Median Jl Jend Sudirman (lanjutan)
5. Penataan pedestrian Jl Sudirman Timur
6. Penataan pedestrian Jl Sudirman Barat
7. Penataan pedestrian Jl Sudirman (depan Bale Kota)
8. Penataan Jalur Hijau Jl Maulana Hasanudin
9. Penataan Plaza Camping Ground Taman Pramuka depan graha 259
10.Pemagaran Median Jl Benteng betawi sisi ampera
11.Penataan bantaran kali belakang Dishub Kota Tangerang
12.Penanaman pohon paket 4
13.Penanaman pohon paket 5
14.Penanaman pohon paket 6
15.Penataan Median Jl Sudirman
16.Penataan Median batas Kota Tangerang depan Tifico
17.Penataan jalur hijau Jl Thamrin
18.Penataan pulau jalan taman segitiga Jl Sudirman-Perintis
19.Penataan pulau jalan simpang Benteng Betawi-Jl Sudirman
20.Pemasangan rak besi bawah Fly over Cipondoh
21.Penataan median Jl Perintis
22.Penataan Jalur Hijau Jl Sudirman sisi barat STA 0-465
23.Penataan median Jl Hasyim Ashari
24.Pemasangan mainan anak tersebar di Kota Tangerang
25.Pemasangan pot type A (tersebar)
26.Pemasangan pot type B (tersebar)
27.PemasanganPot Beton Jl M Toha
28.Pemasangan pot beton di median Jl Daan Mogot depan satpol pp
29.Pembuatan nama taman
30.Penataan taman pulau jalan bunderan Pikun
31.Penataan taman samping fly over Pikun
32.Penataan pedestrian Jl Jend Sudirman sisi timur STA 0-465 (lanjutan)
33.Pembangunan panggung di bantaran Kali Cisadane Jl Benteng Jaya
34.Pembangunan open stage/panggung di taman ekspresi
35.Penataan taman stasiun pemantau cuaca
36.Penataan taman pisang
37.Penataan taman depan BTN
38.Penataan median TMP Taruna
39.Penataan tmaan pulau jalan depan PDAM Cikokol
40.Penataan taman pulau jl Satria Sudirman sisi barat
41.Penataan hutan kota depan Satpol PP
42.Penataan median jl Puspem Kota Tangerang
43.Pemagaran median jl Puspem Kota Tangerang
44.Pembuatan bangku taman (tersebar)
45.Penataan taman pulau jalan depan monler Cikokol

Komentar Anda

comments