Dugaan Korupsi e-KTP, KPK Geledah 3 Rumah di Tangsel

ilustrasi-e-ktpPalapa News- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah Tunggul Baskoro di perumahan elit Kebayoran Height Blok KR 7/18 RT 02/07 Bintaro, Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), Kamis (24/4/2014).

Penggeledahan yang dilakukan lembaga antirasuah ini berkaitan dengan dugaan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pengadaan KTP Elektronik (e-KTP) dengan tersangka Sugiharto selaku PPK di Direktorat Jendral Kependudukan dan Catatan Sipil Kementrian Dalam Negeri.

Selain menggeledah rumah Tunggul Baskoro, pada jam yang sama, penyidik KPK juga menggeledah rumah Sofran Irchamni di Perumahan Taman Tirta Golf Blok F20 RT 019/06 BSD dan rumah Berman Hutasoit di Perumahan Foresta Giardina Blok F11/10 BSD, Tangsel.

Pantauan di lokasi, tim penyidik KPK yang dipimpin Novel Baswedan datang pukul 11.00 WIB ke rumah Tunggul Baskoro dengan menggunakan dua unit mobil Toyota Innova hitam. Selama lima jam, tim KPK mengobok-obok rumah Tunggul dan membawa 1 koper berwarna biru dan dua kardus ukuran besar.

Nurtety (31), pembantu rumah tangga Tunggul mengatakan sebanyak enam penyidik KPK masuk ke dalam rumah majikannya. Di dalam rumah, KPK menggeledah seluruh kamar dan ruang kerja bosnya.

“Ada 6 orang dengan menggunakan rompi KPK didampingi tiga polisi bersenjata laras panjang masuk ke dalam rumah dan menggeledah seluruh isi kamar dan ruang kerja,” terang Tety, Kamis (24/4/2014) sore.

Tety menambahkan, saat tim KPK menggeledah rumah, dikatakan olehnya, majikan beserta keluarganya sedang tidak berada di rumah. Sementara di garasi rumah, terlihat dua unit mobil jenis Jaguar warna biru telor asin dan Toyota Alphard warna hitam tengah terparkir di dalam garasi. “Bos lagi keluar rumah,” singkatnya sambil berlalu dari kerumunan wartawan.

Sementara tetangga sebelah rumah Tunggul, Zulkarnain (46) yang ditemui sedang membersihkan mobilnya mengatakan, tim KPK yang datang berjumlah 12 orang keluar dari dalam dua mobil Inova. Sebanyak 6 orang masuk ke dalam pintu utama, sisanya masuk melalui pintu garasi.

“Mereka menggunakan rompi bertuliskan KPK di punggungnya, mereka langsung masuk ke dalam rumah pak Tunggul,” ucap Zulkarnain.
Ditanya Tunggul bekerja sebagai apa, Zulkarnain mengaku tidak mengetahuinya. Ditambahkan olehnya, Tunggul merupakan pengusaha. “Hanya itu yang saya tahu,” tutupnya.(fit)

Komentar Anda

comments